HIMPUNAN DAN FUNGSI
Pengertian
Himpunan
Menurut H.M Hasyim Baisuni (2011:3) himpunan dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan dari beberapa elemen, dan elemen ini diartikan sebagai anggota dari
himpunan.
Sedangkan menurut nurdhinlengke.blogspot.com ( 2 Desember
2013 ) Himpunan adalah kumpulan benda atau
objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat
diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan
tersebut.
Dan menurut fisikaanhariaqso.files.wordpress.com ( 2 Desember
2013 ) himpunan adalah suatu kumpulan atau koleksi/gabungan dari
objek-objek. Objek-objek ini biasa
disebut juga anggota atau unsur atau elemen dari himpunan tersebut. Jadi
himpunan dapat didefiniskan sebagai kumpulan objek-objek dengan suatu sifat/ciri
tertentu, dengan kata lain himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai
ciri dan karakteristik yang sama.
Notasi Himpunan
Biasanya,
nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A,
atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a,
c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak
membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di
bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai.
Jenis – jenis
Himpunan
a.
Himpunan lepas (disjoint)
Himpunan
A lepas dari himpunan B bila tidak ada anggota A yang menjadi anggota B. Notasi A || B
b.
Himpunan komplemen
U = {1, 2, 3,
4, 5, 6}.
A = {3, 5}
A’ = Ac = himpunan komplemen dari A = {1, 2, 4, 6}. Penulisan
notasi adalah A’
c.
Himpunan universum atau semesta pembicaraan
Adalah
himpunan dari semua unsur yang dibicarakan.
Penulisan notasi U atau S
d.
Himpunan Bagian
A
himpunan bagian dari himpunan B.
Notasi adalah A T B
e.
Himpunan kosong
Himpunan
yang tidak mempunyai anggota sama sekali.
Notasinya adalah { } atau Ø
f.
Himpunan yang sama
Himpunan
A dikatakan sama dengan himpunan B bila setiap anggota A juga menjadi anggota B
dan sebaliknya. Notasinya adalah A = B
g.
Himpunan yang anggotanya sama banyak
A = {1, 2, 3,
4}
B = {a, b, c,
d}
Banyaknya
anggota A = 4 ditulis n(A) = 4.
Banyaknya anggota B = 4, ditulis
n(B) = 4.
n(A) = n(B) = 4
Macam – macam Himpunan
a.
Himpunan asli
Himpunan
bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan
bilangan bulat positif.
b.
Himpunan bilangan
prima
Himpunan
bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan
bilangan bulat positif digabung dengan nol.
c.
Himpunan bilangan
bulat.
Himpunan
bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang anggota-anggonya merupakan bilangan
yang dapat dinyatakan sebagai:
p/q dimana p,q Î bulat dan q ¹ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.
p/q dimana p,q Î bulat dan q ¹ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.
d.
Himpunan irasional
Himpunan
bilangan riil adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan irasional.
e.
Himpunan bilangan
majiner
Himpunan
bilangan imajiner adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan i
(satuan imajiner) dimana i merupakan lambang bilangan baru yang bersifat i² =
-1
f.
Himpunan bilangan
kompleks
Himpunan
bilangan kompleks adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya (a + bi)
dimana a, b Î R, i² = -1, dengan a bagian riil dan b bagian imajiner
Operasi Himpunan
a.
Gabunan (Union)
A U B = B U A disebut sifat komutatif gabungan
(A U B) U C = A U (B U C) disebut sifat asosiatif gabungan
A U Ø = A
A U U = U
A U A = A
A U A’ = U Disebut sifat komplemen
gabungan
b.
Irisan ( Intersection )
A W B = B W A disebut sifat komutatif irisan
A W A = A
A W = Ø
A W U = A
A W A’ = Ø disebut sifat komplemen irisan
(A W B) W C = A W (B W A) disebut sifat asosiatif irisan
c.
Distributif
A U (B W C) = (A U B) W (A U C); disebut sifat distributif gabungan
terhadap irisan.
A W (B U C) = (A W B) U (A W C); disebut sifat distributif irisan terhadap
gabungan.
d.
Selisih
A – A = Ø
A – Ø = A
A – B = A W B’
A – (BUC) = (A – B)W (A – C)
e.
Komplemen
(A’)’ = A
U’ = Ø
Ø’ = U
AUA’ = U
AWA’ = U
AWA’= Ø
f.
Banyaknya Anggota
n(A) + n(B) K n(AUB)
n(AUB) = n(A) + n(B) – n(AWB)
n(AUBUC) = n(A) + n(B) + n(C) – n(AWB) – n(BWC) – n(CWA) + n(AWBWC)
n(A) + n(B) = n(AUB) + n(AWB)
n(A) + n(B) +
n(C) =n(AUBUC) + n(AWB) + n(AWC) + n(BWC) – n(AWBWC)
Pengertian
Fungsi
Pemetaan atau fungsi f dari
himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan pemetaan yang memasangkan setiap
anggota A dengan tepat tunggal (tepat satu) anggota B
Himpunan A disebut domain (daerah asal), dinotasikan Df . Himpunan B disebut
kodomain (daerah lawan) dinotasikan dengan Cf. Relasi dari humpunan A ke himpunan B
disebut range (daerah hasil), dinotasikan Rf.
Menurut
luphelopt.wordpress.com ( 2 Desember 2013 ) bahwa fungsi adalah pemetaan
setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain)
kepada anggota himpunan
yang lain (dinamakan sebagai kodomain).
Jenis - jenis
Fungsi
a.
Fungsi Onto
Definisi
: Suatu fungsi f dari himpunan A ke B dikatakan fungsi onto (surjectif) jika
range (daerah hasil) f sama dengan B atau f onto jhj Rf = B
b.
Fungsi Injektif
Definisi :
fungsi f disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan hanya jika tidak
ada anggota yang berbeda di A mempunyai bayangan yang sama.
c.
Fungsi Bijektif
Fungsi f disebut fungsi
bijektif jika dan hanya jika fungsi f sekaligus merupakan fungsi onto
(surjektif) dan fungsi satu-satu (injektif).
d.
Fungsi Identitas
Suatu
fungsi f dari himpunanA ke B disebut fungsi identitas jika dan hanya jika
himpunan A = himpunan B.
e.
Fungsi Konstan
Fungsi f dari himpunan A
ke B disebut fungsi konstan dan hanya jika hanya ada satu anggota B menjadi
pasangan dari setiap anggota A. Dengan
kata lain, f: AàB
konstan jhj range f hanya satu anggota.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa,
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau
lambang-lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana
yang merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
Fungsi dapat diartikan sebagai pemetaan
setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain)
kepada anggota himpunan
yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Himpunan dengan fungsi saling mempunyai hubungan
keterkaitan.
Suatu fungsi
(pemetaan) dapat dinyatakan dalam koordinat cartesius (koordinat cartesian),
dimana anggota himpunan A terletak pada sumbu mendatar dan anggota himpunan B
terletak pada sumbu tegak. Untuk menyatakan setiap pasangan anggota himpunan
pertama yang berhubungan dengan anggota himpunan kedua digunakan tanda noktah
(.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar